Sabtu, 22 Juni 2013
opini BBM !!!
Mengapa ane ingin agar subsidi dihapus total?
Jangan salah, ane tidak setuju SBY menaikkan harga BBM. Tujuan ane adalah DIHAPUS TOTAL.
Mengapa? Karena subsidi tahun 2012 itu jumlahnya adalah 211.9T . Itu untuk tahun 2012 SAJA.
Sedangkan total korupsi dari tahun 2001 sampai 2012, adalah 168.19 trilyun . 11 tahun hasil korupsi, masih belum sanggup untuk menutup subsidi setahun SAJA. Sudah waktunya kita ngga bertindak berdasarkan nafsu saja, tetapi melihat fakta fakta di lapangan, dan bukan dari katanya katanya.
Nah, setelah efek transportasi dan sembako kita hitung, ane akan coba hitung yang akan berimbas
dengan dihapusnya subsidi. Berikut ini adalah solusi dari ane, supaya harga sembako dan kesehatan lebih murah dari sekarang, dengan menghapus subsidi BBM. Pertama, kita lihat di segi korupsi. Banyak yang bilang, korupsi yang dibenahin. Mengapa dengan dihapusnya (DIHAPUS, BUKAN DINAIKKAN) subsidi BBM, korupsi hilang? Simple.. kalau keran tidak mengalir, maka pipa bocor tidak akan ada efeknya. Karena itu, solusi pertama ane, adalah pindahkan ke gas. Dimana gas kita tidak membutuhkan subsidi, dan negara kita adalah penghasil gas terbesar. Tidak ada aliran duit,tidak ada korupsi. Dan korupsi uang 211 trilyun itu gampang. Pertamina keluarin bos jual 10 liter untuk 9 liter yang kejual. Untung lagi kan? Untuk mencegah itu, kenapa ngga dihapus saja subsidinya
sehingga tidak ada yang bocor? Kedua, kita lihat dari sisi kesehatan. Alat kesehatan terkena pajak 30%. Mengapa? Untuk menunjang APBN,yang mana disubsidi pemerintah sebesar 20 Trilyun. Kalau misalnya kita naikkan 20/30% = 67 Trilyun, mungkin ga kalau pajak kesehatan menjadi nol? Masih ada sisa 140 trilyun nganggur kan? Kalau perlu, harga obat disubsidi. Sisanya bisa buat riset petani untuk meningkatkan panen, sehingga bisa meningkatkan supply. . Diatas ane udah bahas mengenai kereta yang memberikan 1:1 efek ke transportasi barang. Jadi tanpa subsidi bbm, dan beralih ke kereta, maka akan didapat penurunan ongkos transportasi. Nah, bagaimana kalau solar kereta disubsidi untuk menurunkan biaya transport? Ada beberapa kaskuser yang juga membahas pembusukan kentang, singkong, dsb. Dengan waktu tempuh yang lebih cepat, dan gerbong pendingin, berarti faktor resiko tersebut bisa diturunkan cukup jauh dibanding truk yang lebih lambat
dan tidak memiliki kulkas. Dengan demikian, petani bisa mematok harga lebih rendah lagi, dengan
transportasi yang juga lebih rendah karena faktor resiko juga turun drastis. Dengan demikian,
seharusnya harga sembako pun bisa lebih murah. Pemerintah pun bisa dengan mudah memberikan insentif ke PJKA sehingga biaya lebih murah lagi dari sisa 140 trilyun itu. Keempat, adalah faktor spekulan. Agan tahu, bahwa saat ini harga sembako sudah terlalu tinggi, bahkan diatas harga BBM yang akan dinaikkan? Mengapa? Karena pemerintah berwacana. Begitu ada wacana, hal ini membuka peluang bagi para spekulan untuk menaikkan harga. Dan setelah ga jadi naik, atau
mungkin diturunkan kembali, harga sembako tersebut TIDAK IKUT TURUN. Faktor lain yang membuat ane ngga suka pemerintah menaikkan harga, adalah konsep lobster. Lobster yang dimasukkan ke air yang dimasak pelan pelan, akan mati dan matang pelan pelan tanpa tahu apa apa. Tapi kalau dia dicemplungkan ke berisi air mendidih, dia akan langsung berontak. Hal ini adalah fenomena normal, dimana kalau harga dinaikkan seperti ini, saat kita mati pun tidak ada yang tahu. Pembeli tidak sadar kalau harga transportasi truk sudah melebihi harga kereta. Mereka tahunya hanya naik, tetapi tidak sadar akan transportasi alternatif yang biasa digunakan di dunia. Mungkin lebih tepatnya transportasi utama yang kita singkirkan demi transportasi alternatif yang lebih mahal. Kalau
pemerintah langsung hapus dari 4500, atau dari 2000, mungkin pengusaha akan kaget, dan berpindah ke kereta. Kelima, energi alternatif. Yang paling mudah adalah listrik. Kereta yang menggunakan listrik akan lebih murah karena listrik di subsidi, dan PJKA pun disubsidi. PLN sendiri sudah bukan waktunya menggunakan solar. Sudah banyak energi alternatif yang dikembangkan, misalnya nuklir, atau lainnya. Kemudian, menyembuhkan penyakit yang sudah kronis seperti ini memang tidak mudah. Karena itu perlu dilakukan banyak perbaikan perbaikan untuk memulihkan jalur transportasi yang sudah telanjur rusak.. Yang pertama adalah memperbaiki supply chain. Kalau dulu hanya supplier -> truk -> customer, maka sudah saatnya beralih ke supplier -> truk -> kereta -> truk -> customer. Truk seharusnya adalah kendaraan transportasi jarak dekat, atau dalam kota. Dengan mesin truk yang boros dan bertenaga rendah, maka truk tidak layak untuk dijadikan kendaraan transport
jarak jauh. Pernah lihat ada truk yang kuat mendaki tanjakan tanpa ngos ngosan? Truk di indonesia
berubah fungsi, karena rendahnya harga BBM. Tapi saat ini, pada saat BBM sudah lebih tinggi dari
harga kereta, maka sudah saatnya transportasi juga berbenah diri. Kemudian menerapkan subsidi terarah. Misalnya diberikan insentif ke perusahaan listrik, atau kereta api, sehingga transport lebih murah. Kemudian juga memberikan subsidi langsung ke nelayan. Jadi bukan disubsidi dari pertamina, karena hal ini akan dimakan oleh orang pertamina sendiri. Uang 140 trilyun extra itu banyak sekali, dan uang sebanyak itu cukup untuk mensubsidi PJKA untuk membenahi transportasi di indonesia. Di luar negeri, tulang punggung ekonomi adalah kereta, penumpang,
dan barang. Sudah waktunya kita kembalikan ke kereta seperti jaman pak suharto. Ekonomi itu hidup, dan punya kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Jadi ngga usah takut dengan subsidi yang dicabut. Kalau dulu dolar dilepas dari 3000, maka sekarang saatnya BBM dilepas.
Jangan salah, ane tidak setuju SBY menaikkan harga BBM. Tujuan ane adalah DIHAPUS TOTAL.
Mengapa? Karena subsidi tahun 2012 itu jumlahnya adalah 211.9T . Itu untuk tahun 2012 SAJA.
Sedangkan total korupsi dari tahun 2001 sampai 2012, adalah 168.19 trilyun . 11 tahun hasil korupsi, masih belum sanggup untuk menutup subsidi setahun SAJA. Sudah waktunya kita ngga bertindak berdasarkan nafsu saja, tetapi melihat fakta fakta di lapangan, dan bukan dari katanya katanya.
Nah, setelah efek transportasi dan sembako kita hitung, ane akan coba hitung yang akan berimbas
dengan dihapusnya subsidi. Berikut ini adalah solusi dari ane, supaya harga sembako dan kesehatan lebih murah dari sekarang, dengan menghapus subsidi BBM. Pertama, kita lihat di segi korupsi. Banyak yang bilang, korupsi yang dibenahin. Mengapa dengan dihapusnya (DIHAPUS, BUKAN DINAIKKAN) subsidi BBM, korupsi hilang? Simple.. kalau keran tidak mengalir, maka pipa bocor tidak akan ada efeknya. Karena itu, solusi pertama ane, adalah pindahkan ke gas. Dimana gas kita tidak membutuhkan subsidi, dan negara kita adalah penghasil gas terbesar. Tidak ada aliran duit,tidak ada korupsi. Dan korupsi uang 211 trilyun itu gampang. Pertamina keluarin bos jual 10 liter untuk 9 liter yang kejual. Untung lagi kan? Untuk mencegah itu, kenapa ngga dihapus saja subsidinya
sehingga tidak ada yang bocor? Kedua, kita lihat dari sisi kesehatan. Alat kesehatan terkena pajak 30%. Mengapa? Untuk menunjang APBN,yang mana disubsidi pemerintah sebesar 20 Trilyun. Kalau misalnya kita naikkan 20/30% = 67 Trilyun, mungkin ga kalau pajak kesehatan menjadi nol? Masih ada sisa 140 trilyun nganggur kan? Kalau perlu, harga obat disubsidi. Sisanya bisa buat riset petani untuk meningkatkan panen, sehingga bisa meningkatkan supply. . Diatas ane udah bahas mengenai kereta yang memberikan 1:1 efek ke transportasi barang. Jadi tanpa subsidi bbm, dan beralih ke kereta, maka akan didapat penurunan ongkos transportasi. Nah, bagaimana kalau solar kereta disubsidi untuk menurunkan biaya transport? Ada beberapa kaskuser yang juga membahas pembusukan kentang, singkong, dsb. Dengan waktu tempuh yang lebih cepat, dan gerbong pendingin, berarti faktor resiko tersebut bisa diturunkan cukup jauh dibanding truk yang lebih lambat
dan tidak memiliki kulkas. Dengan demikian, petani bisa mematok harga lebih rendah lagi, dengan
transportasi yang juga lebih rendah karena faktor resiko juga turun drastis. Dengan demikian,
seharusnya harga sembako pun bisa lebih murah. Pemerintah pun bisa dengan mudah memberikan insentif ke PJKA sehingga biaya lebih murah lagi dari sisa 140 trilyun itu. Keempat, adalah faktor spekulan. Agan tahu, bahwa saat ini harga sembako sudah terlalu tinggi, bahkan diatas harga BBM yang akan dinaikkan? Mengapa? Karena pemerintah berwacana. Begitu ada wacana, hal ini membuka peluang bagi para spekulan untuk menaikkan harga. Dan setelah ga jadi naik, atau
mungkin diturunkan kembali, harga sembako tersebut TIDAK IKUT TURUN. Faktor lain yang membuat ane ngga suka pemerintah menaikkan harga, adalah konsep lobster. Lobster yang dimasukkan ke air yang dimasak pelan pelan, akan mati dan matang pelan pelan tanpa tahu apa apa. Tapi kalau dia dicemplungkan ke berisi air mendidih, dia akan langsung berontak. Hal ini adalah fenomena normal, dimana kalau harga dinaikkan seperti ini, saat kita mati pun tidak ada yang tahu. Pembeli tidak sadar kalau harga transportasi truk sudah melebihi harga kereta. Mereka tahunya hanya naik, tetapi tidak sadar akan transportasi alternatif yang biasa digunakan di dunia. Mungkin lebih tepatnya transportasi utama yang kita singkirkan demi transportasi alternatif yang lebih mahal. Kalau
pemerintah langsung hapus dari 4500, atau dari 2000, mungkin pengusaha akan kaget, dan berpindah ke kereta. Kelima, energi alternatif. Yang paling mudah adalah listrik. Kereta yang menggunakan listrik akan lebih murah karena listrik di subsidi, dan PJKA pun disubsidi. PLN sendiri sudah bukan waktunya menggunakan solar. Sudah banyak energi alternatif yang dikembangkan, misalnya nuklir, atau lainnya. Kemudian, menyembuhkan penyakit yang sudah kronis seperti ini memang tidak mudah. Karena itu perlu dilakukan banyak perbaikan perbaikan untuk memulihkan jalur transportasi yang sudah telanjur rusak.. Yang pertama adalah memperbaiki supply chain. Kalau dulu hanya supplier -> truk -> customer, maka sudah saatnya beralih ke supplier -> truk -> kereta -> truk -> customer. Truk seharusnya adalah kendaraan transportasi jarak dekat, atau dalam kota. Dengan mesin truk yang boros dan bertenaga rendah, maka truk tidak layak untuk dijadikan kendaraan transport
jarak jauh. Pernah lihat ada truk yang kuat mendaki tanjakan tanpa ngos ngosan? Truk di indonesia
berubah fungsi, karena rendahnya harga BBM. Tapi saat ini, pada saat BBM sudah lebih tinggi dari
harga kereta, maka sudah saatnya transportasi juga berbenah diri. Kemudian menerapkan subsidi terarah. Misalnya diberikan insentif ke perusahaan listrik, atau kereta api, sehingga transport lebih murah. Kemudian juga memberikan subsidi langsung ke nelayan. Jadi bukan disubsidi dari pertamina, karena hal ini akan dimakan oleh orang pertamina sendiri. Uang 140 trilyun extra itu banyak sekali, dan uang sebanyak itu cukup untuk mensubsidi PJKA untuk membenahi transportasi di indonesia. Di luar negeri, tulang punggung ekonomi adalah kereta, penumpang,
dan barang. Sudah waktunya kita kembalikan ke kereta seperti jaman pak suharto. Ekonomi itu hidup, dan punya kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Jadi ngga usah takut dengan subsidi yang dicabut. Kalau dulu dolar dilepas dari 3000, maka sekarang saatnya BBM dilepas.
Langganan:
Postingan (Atom)